Kuala Tungkal – Bidas. Tanjung Jabung Barat merupakan daerah yang berpotensi dalam komudity kelapa dalam. Terutama daerah hulu sungai pengabuan seperti Tanjung Senjulang, teluk nilau, Senyerang, dan teluk ketapang. Untuk itu di harapkan agar potensi ini di dukukung sepenuhnya oleh Pemerintah daerah agar pemasaran kelapa kita dapat bersaing di pasar global.
Hendri seorang pengusaha muda asal Tanjab barat ini menjalaskan, “komedity kelapa dalam kita ini berpotensi menembus pasar global, yang belum tergali. untuk itu perlu perhatian serius dari pemkab kita. Kelapa ini adalah komedity tanjab barat yang belum terlalu terekspost.” Ungkapnya.
“Peran Pemkab Tanjab Barat amat di butuhkan dalam mengembangkan komudity kelapa dalam kita. Sejauh ini blm ada peran pemerintah dalam peningkatan harga kelapa dalam. Karena setahu saya pabrik pabrik tempat pengolahan kelapa dalam blm mampu bersaing harga exspor.” Papar Hendri pada Bidas.
Menurut Hendri sejauh ini peranan pemerintah hanya sebatas pengadaan dan pemeliharaan tanggul, katanya. “Sejauh ini Pemerintah Kab. Tanjab Barat hanya berperan di bidang pengairan dengan diadakannya tanggul, sehingga kebun – kebun masyarakat bisa meninggkat hasilnya.”
“Kami berharap Pemerintah mau melirik dan turun langsung dalam meningkatkan komudity kelapa dalam ini, sebab kelapa merupakan komudity daerah ini yang perpotensi membawa tanjab barat memasuki pasar global, terutama kami mengharapkan peranan pemerintah terkait masalah harga. Terutama di tingkat petani, agar kehidupan petani dapat lebih baik lagi.” Tukasnya.
Perean pemerintah dalam mengembangkan komudity kelapa dalam ini di harapkan oleh petani kelapa tanjab barat. Hal ini turut di sampaikan oleh Udin (40) petani kelapa mengatakan, “kelapa ini adalah kehidupan kami dari dulu, dari nenek moyang kami. Dari sinilah kami hidup dan di hidupkan serta menghidupi. Kami berharap Pemerintah daerah memperhatikan petani – petani kelapa di tanjab barat ini, mulai dari pengadaan tanggul, penyuluhan dan bimbingan, serta penyesuaian harga di tingkat kami, agar dapat hidup layak.” Pungkasnya. (st)
Komentar