Bagaimana Rekam Jejak Refleksi 2 Tahun UAS – HAIRAN ?

Uncategorized731 views

—— Opini Redaksi

Kuala Tungkal – jurnalbidas.com. Hari Ini Genap sudah 2 tahun dalam mengemban amanah sebagai pemimpin Tanjung Jabung Barat, Anwar Sadat – Hairan selaku Pemimpin daerah, banyak catatan yang terekam dan terangkum selama 2 tahun ini.

Tak terlihatnya gagasan besar untuk level kebijakan seorang kepala daerah untuk memajukan daerah yang dipimpin nya. Sejauh ini sifatnya hanya formalitas seremonial belaka bahkan terkesan rutin hampir setiap minggu melakukan perjalanan dinas keluar daerah dengan bermacam – macam perihal seperti konsultasi, audensi, dan lain – lain tanpa terlihat output bagi daerah.

Adapun beberapa catatan yang menjadi rekam jejak 2 tahun kepemimpinan Anwar Sadad – Hairan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tanjabbar adalah sebagai berikut :

  1. Terlihat diawal pemerintahan nya Anwar Sadat melakukan blunder fatal dengan mendantangani pembagian sumur migas dengan wilayah tanjab timur, dan itu tidak pernah dilakukan oleh Bupati terdahulu.
  2. Mendapatkan 3 kali teguran KASN yang berujung pengembalian pejabat yang dinonjobkan tanpa prosedur dan dinilai telah melakukan Mallpraktek.
  3. Pemberhentian salah satu direktur BPR Tanjabbar yang sudah 2 kali putus pengadilan yang memenangkan Direktur dan dalam putusan menyatakan pemecatan tersebut cacat hukum.
  4. Turun nya tim KASN ke Kabupaten Tanjab Barat melakukan investigasi khusus terkait tidak dilantiknya beberapa pejabat eselon II yang sudah lelang jabatan.
  5. Disinyalir menggunakan BAZNAS untuk kepentingan pencitraan politik nya untuk 2024,
  6. Jarang sekali masuk kantor padahal miliaran anggaran untuk merehab ruang kerjanya dan beberapa ruangan lain nya telah selesai direalisasikan menggunakan APBD Tahun 2022.
  7. Temuan HONORARIUM oleh BPK Perwakilan Jambi sebesar Rp. 13,8 Miliyar termasuk temuan honorarium pada dirinya selaku Kepala Daerah.

Menantikan pemimpinnya bekerja untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat yang dipimpinnya dengan mengedepankan gagasan dan ide – ide brilian serta aturan yang sehat dan tauladan bagi seluruh ASN dan masyarakat merupakan suatu harapan yang tak sulit diwujudkan oleh seorang pemimpin yang berfikir untuk kemajuan masyarakatnya.

Mengedepankan kepentingan pribadi untuk memuaskan hasrat diri dalam jalan – jalan dengan berbalut seremonial bukan juga merupakan sebuah kesalahan tapi lebih kepada rasa malu karena sama – sama kita ketahui Kabupaten Tanjab Barat masih kuat diposisi teratas yang di cap sebagai kabupaten termiskin ke-2 Seprovinsi Jambi, tidak adanya sama sekali gebrakan besar untuk menurunkan angka kemiskinan dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi angka penganguran karena setiap tahun angka pengguran meningkat sedangkan lapangan kerja yang nyaris tidak ada, lalu dimana realisasi intrepreneur muda ? dimana Cetak Sawah ?

Suguhan seremonial kini menjadi sebuah tontonan yang penuh dengan kelakar, visioner hanya menjadi hiasan diatas meja,  Sementara masyarakat yang cerdas dalam memilih pemimpin yang memprioritaskan kepentingan masyrakat dan kesejahteraan daerahnya merupakan sebuah mimpi yang sempurna.  (***)

Komentar