Kuala Tungkal – jurnalbidas.com. Pengumuman tentang pendistribusian air bersih mati total terhitung tanggal 08 Agustus 2019 yang dikeluarkan oleh PDAM Tirta Pengabuan menambah deretan catatan panjang problema Air Bersih Kab. Tanjab Barat yang mengorbankan kepentingan dan kebutuhan masyarakat banyak.
Alokasi terkait pengadaan air bersih yang menjadi program unggulan Bupati terpilih Dr. Ir. H. Safrial, MS dengan menguras APBD Kab. Tanjab Barat bila diakumulasikan telah mencapat 1/2 Triliun ternyata membuahkan kekecewaan mendalam pada masyarakat yang mengamanahkan beliau duduk sebagai orang nomor satu di bumi serangkuh dayung serentak ketujuan ini.
Direktur PDAM Tirta Pengabuan telah meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat atas pelayanan PDAM, yang terpaksa menetapkan 8 Agustus 2019 ini air PDAM mati total dikarenakan sumber air mengalami kekeringan.
“Benar, terhitung sejak tanggal 8 Agustus 2019 pendistribusian air PDAM mati total. Saya memohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan kami pada masyarakat khususnya masyarakat Kuala Tungkal.” ungkap Ustayadi Barlian, SH. Saat dikonfirmasi melalui selularnya.
Yang lebih mengharukan dan menuai simpati adalah mati totalnya pendistribusian air PDAM Tirta Pengabuan ini bertepatan dengan hari ulang tahun Kab. Tanjung Jabung Barat yang ke 54, seakan menampar keras retorika tentang keberhasilan pemimpin tanjab barat membawa Kab. Tanjab Barat lebih maju, adil, bermartabat.
“54 Tahun Usia Kab. Tanjab Barat, tapi tak ada kemajuan yang berarti. Air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat, 1/2 Triliun menggunakan uang masyarakat, 2 periode memimpin Kab. Tanjab Barat, dimana Bupati yang mengklaim visi misi Kab. Tanjab Barat yang maju, adil, dan bermartabat?” Ungkap salah satu masyarakat Kuala Tungkal, Amin Rizlan.
Amin juga mengatakan, pengumuman mati totalnya air PDAM itu telah menorehkan kekecewaan, masyarakat sangat berduka atas hal tersebut lalu dimana pemimpin yang seharusnya bertanggung jawab akan kebutuhan dasar masyarakat.
“Dimana letak tanggung jawab pemimpin yang seharusnya memberikan solusi. Apakah terjadinya musibah ini merupakan bentuk dari kemajuan Tanjab Barat yang bermartabat, Selamat Ulang Tahun Kab. Tanjab Barat, semoga tak menimbulkan mudhorat.” Timpalnya. (satria)
Komentar