Kuala Tungkal – jurnalbidas.com. Pembangunan drainase sekunder kawasan perkotaan yang pengerjaannya menggunakan APBD Kab. Tanjab Barat Tahun Anggaran 2018 sedang dalam tahap pelaksanaan dengan nilai kontrak Rp.1.724.147.000,00, diketahui masa pelaksanaan pekerjaan tersebut selama 150 Hari kalender terhitung sejak ditandatanganinya kontrak kerja pada 3 juli 2018 lalu menuai kontroversi.
Pasalnya, dalam lelang pekerjaan tersebut terdapat beberapa persyaratan peralatan utama yang wajib dipenuhi oleh pihak rekanan CV.BROTHER`S MONTY sebagai pemenang untuk digunakan dalam melaksanakan perkerjaan Pembangunan drainase sekunder kawasan perkotaan dengan volume pekerjaan 917 Meter.
“Dalam kegiatan tersebut pelaksanaan pengecoran seharusnya menggunakan Mobil Mixer dengan kapasitas 4 – 7 M3, tapi sampai detik ini pengecoran dilokasi pekerjaan masih menggunakan concrete mixer (molen).” Ungkap ketua LSM-PETISI28, Syarifuddin AR saat ditemui di lapangan, (11/9).
Menurut Syarifuddin, peralatan utama yang dipersyaratkan dalam lelang untuk persyaratan kelengkapan dalam menentukan pemenang telah diatur sedemikian rupa agar hasil pekerjaan nantinya dapat tercapai mutu dan kualitas pekerjaan seperti keinginan pihak owner. “Bila peralatan dianggap formalitas dalam memenangkan sebuah tender pekerjaan maka, hasil yang maksimal hanya akan sebatas cita – cita.” Imbuhnya.
“Pihak Dinas PUPR Kab. Tanjab Barat harus benar – benar memperhatikan ini, dalam pekerjaan tersebut ‘kan ada spesifikasi teknis yang terlampir dalam dokumen penawaran. Ini pekerjaan dalam kota, kita butuh hasil yang sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam setiap pekerjaan yang menggunakan APBD maupun APBN.” Tandasnya.
Sayang, sampai berita ini ditayangkan pihak Dinas PUPR belum dapat dikonfirmasi terkait peralatan utama Mobil Mixer dengan kapasitas 4 – 7 M3 yang seharusnya digunakan dalam melaksanakan pekerjaan Pembangunan drainase sekunder kawasan perkotaan. (St*2)
Komentar