Sambut Kemarau, Janji Air Bersih Mengalir Bak Menelan Pil Pahit

Pemerintahan1,293 views

Kuala Tungkal – jurnalbidas.com. Memasuki musim kemarau warga kota Kuala Tungkal dan Sekitarnya kembali merisaukan kebutuhan mendasar makhluk hidup, yakni air bersih yang selama hampir setengah tahun ini nyaris tak ada penjelasan sementara diketahui Bupati Tanjab Barat, Dr. Ir. H. Safrial, MS, diakhir masa anggaran tahun 2017 lalu menyebutkan diakhir tahun 2018 kemarin air akan mengalir ke Kota Bersama.

Optimisme pemimpin yang di kenal sebagai tokoh yang visioner ini, maka penganggaran air bersih tahun 2018 kembali digelontorkan dengan total hampir mencapai 100 Miliyar. Alih – alih air bersih mengalir diakhir tahun 2018 bahkan penjelasan secara real tidak tersampaikan ke masyarakat terkait tidak terealisasinya air bersih di Kota Kuala Tungkal oleh tokoh yang digadang – gadangkan akan maju menuju PILGUB Jambi mendatang.

Amin (45), Warga Kota Kuala Tungkal menyebutkan, Air bersih merupakan kebutuhan mendasar dari setiap mahluk hidup di dunia ini terlebih memasuki musim kemarau yang tentu tingkat kebutuhan akan air bersih meningkat, sehingga dirinya kembali mengingat sosok visioner yang menyebutkan air bersih akan mengalir di Kota Kuala Tungkal akhir tahun 2018 yang saat ini telah 1/2 Tahun berlalu tanpa kepastian dan penjelasan.

“Dulu dengan lantang dan bangga mengatakan air bersih akan mengalir di Kota Kuala Tungkal diakhir tahun 2018, kini mengapa sosok yang disebut ‘sang kuda hitam’ seakan nyaris tak bersuara? Sementara warga harus menelan pil pahit dari janji air bersih.” ungkapnya sambil melempar senyuman kecil, (5/6)

Menurut Amin, sudah bertahun-tahun lamanya masyarakat tak pernah mencicipi yang namanya air bersih dari PDAM, yang dilihat dan dirasakan masyarakat saat ini hanya air yang berwarna kuning kecoklat – coklatan bahkan terkadang coklat kehitam – hitaman serta berbau. Sementara di beberapa media masa menyebutkan akan adanya dana pemeliharaan pipanisasi di APBD-P Tahun 2019 ini hampir mencapai 1 Miliyar.

“Mengalir tidak, dinikmati tidak, dan terealisasi tidak tapi akan mengucur dana pemeliharaan. Kami butuh air bersih bukan setumpuk janji seharga ratusan miliyar yang sebaliknya menggerogoti APBD tapi masyarakat terkontaminasi janji yang tak berujung. Ini sudah setengah tahun berlalu dari janji air bersih, Bapak Sehat?” cetusnya.

Diketahui, sejak berakhirnya masa kontrak pengerjaan di tahun 2018 dan dilanjut awal tahun 2019 pihak pemkab tanjab barat terus melakukan upaya dan pengerjaan perbaikan pipanisasi dan anehnya justru dana pemeliharaan pipanisasi baru di usulkan pada APBD-P tahun 2019 ini.

Penulis : SATRIA

Komentar