Terkait Air Bersih, DPRD Wakil Kepentingan Rakyat Atau Kepentingan Wakil Rakyat?

Kuala Tungkal – jurnalbidas.com. Pada dasarnya Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah, anggaran, kewenangan dalam hal anggaran daerah(APBD)
pengawasan, kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah.

Anehnya Suara 35 Anggota legislatif yang duduk di DPRD Kab. Tanjab Barat sunyi terhadap aspirasi masyarakat berkaitan dengan program unggulan Bupati Tanjab Barat, air bersih yang sampai detik ini tidak mengalir seperti yang pernah disebutkan Bupati H. Safrial meski telah menguras APBD mencapai 1/2 Triliun rupiah.

Adapun 35 Anggota legislatif yang dinilai nyaris tanpa suara menyampaikan kekecewaan masyarakat tanjab barat akan air bersih adalah :
1. Hj. Cici Halimah, SE, dari PDI-P,
2. Hj. Nurasiah, S.Pd.I dari PKB,
3. Hj. Yennie, SE, dari PAN,
4. Mariatul Kiftiah (PKS),
5. Ramzia, AMKep (Nasdem).
6. Alamsyah, SH Gerindra,
7. Faisal Reza, ST, MM Gerindra,
8. Ambo Angka, SH Gerindra,
9. Maskur, SE Gerindra,
10. Zulkarnain Sucipto. S Gerindra,
11. Assek Gerindra,
12. Mulyani Siregar, SH PDIP,
13. H. M. Zuldi Ikrom PDIP,
14. Hamdani, SE PDIP,
15. H. Abdullah, SE PDIP,
16. Syafrizal Lubis, SH Golkar,
17. Dedi Hadi, SH Golkar,
18. Budi Azwar Golkar,
19. Ombing Sukiman, S.IP Golkar,
20. Ahmad Jafar, SH Golkar,
21. H. Abdul Hamid, SH PKB,
22. Azhadi PKB,
23. H. Muhammad Fadli, SH PKB,
24. Arsil, PAN,
25. H. Redwar M.Nur, SE PAN,
26. H. Nazaruddin PAN,
27. Adam PAN,
28. Aziz Rohman PKS,
29. Heri Juanda, SH Hanura,
30. Yunus Nasdem,
31. Jamal Darmawan Sie, SE, MM Demokrat,
32. H. Abdul Halim Usman, SH Demokrat,
33. M. Yusuf PPP,
34. H Syaifuddin, SE PBB,
35. Hasmely Hasan PDIP.

“Ini bentuk dari kosekuensi atas pilihan masyarakat tanjab barat atas pilihan yang diberikan pada mereka yang duduk sebagai penyampai aspirasi masyarakat.” ungkap ketua LSM Petisi, Syarifuddin. AR.

Lebih lanjut dia mengatakan, agar masyarakat kembali mempertimbangkan mereka – mereka yang saat ini ‘katanya’ mewakili rakyat untuk dipilih kembali, sebab sejatinya wakil rakyat merupakan ujung tombak aspirasi masyarakat, penyambung lidah masyarakat ke eksekutif.

“Air bersih merupakan hal fatal yang seharusnya disuarakan Wakil Rakyat, ini menyangkut kepentingan khalayak ramai. Kalau mereka diam, lalu mereka mewakili siapa duduk disana.?” tambahnya.

“Masyarakat wajib cerdas dalam memilih wakilnya, pilih wakil yang mewakili kepentingan masyarakat bukan kepentingan wakil rakyat, ingat! ini menyangkut keberlangsungan kehidupan kita masyarakat 5 tahun kedepan, jangan tergiur dengan tisert dan kalender serta gula kopi.” tandasnya. (St*2)

Komentar