Kuala Tungkal – Bidas. Beberapa proses hingga pelaksanaan proyek di tahun 2017 yang didampingi oleh TIM TP4D Kejaksaan negeri Kuala Tungkal dianggap tidak maksimal dan terkesan terjadinya tutup mata membuat existensi TIM TP4D diragukan dalam mendampingi proyek – proyek di Kab. Tanjab Barat.
Tidak hanya isapan jempol belaka, dari fisik pekerjaan di tahun 2017 terdapat banyak kerusakan sebelum masa pemeliharaan berakhir, dan lebih mencengangkan lagi dugaan perubahan kontrak pada salah satu pekerjaan yang menelan dana milyaran rupiah terkesan bebas aturan main.
Menurut ketua LSM-Petisi28, Syarifuddin AR Mengatakan.”Kualitas fisik pekerjaan yang telah dilaksanakan pada tahun 2017 banyak diragukan, mulai dari dugaan asal jadi dalam pelaksanaan hingga melabrak aturan yang dalam hal ini, TIM TP4D selaku pengawasan dan pendampingan diduga tutup mata.” Ungkapnya (18/04).
“Berdasarkan pengalaman di tahun 2017 dimana TIM TP4D selaku pendamping pelaksanaan APBD Kab. Tanjab Barat, Efisiensi dari fungsi Pengawasan TIM TP4D Tanjung Jabung Barat Di Ragukan.” Tambahnya.
“Pada dasarnya kita selaku pengamat dan pemerhati pembangunan, LSM-Petisi28 khususnya, menitipkan kepercayaan pada penegak hukum di Kab. Tanjab Barat agar dapat berjalan sebagaimana diamatkan dalam UU dasar 1945, Kita tidak ingin berasumsi bila institusi hukum dalam hal ini TIM TP4D di Kabupaten ini hanya tebar pesona.” Tukasnya.
Pekerjaan yang diragukan kualitasnya hingga proses administrasi yang disinyalir melabrak aturan di tahun 2017 seakan menjadi penomena yang tak bergening dan tak tersentuh oleh hukum di Kab. Tanjab Barat. (St*2)
Komentar