Kualatungkal – jurnalbidas.com. Komitmen Pemkab Tanjab Barat dalam menciptakan birokrasi yang efektif dan akuntabel melalui pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mulai menjadi sorotan, indek penilaian SAKIP mulai menjadi pertanyaan besar saat sebagian besar OPD di isi oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Sudah menjadi rahasia umum sejak pelantikan ‘BERKAH MADANI,’ penyegaran, evaluasi, demosi, promosi, dan rotasi, terutama ditingkat Eselon II seperti ‘gelang karet’ saat kencang akan kembali kendur dan berujung pada jabatan yang di Plt-kan.
Adapun, beberapa jabatan yang di Plt- kan adalah sebagai berikut, :
1. Agus Sanusi, selain menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Sosial, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Asisten admnistrasi umum Pemkab Tanjabbar.
2. Angsori, selain menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Parpora, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Pemerintahan di Setda Tanjabbar.
3. Ahmad Jais, selain menjabat sebagai Kepala BKAD, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Plt Staf ahli bidang hukum dan politik Setda Tanjabbar.
4. Apri Dasman, selain menjabat sebagai Kepala Dinas PUPR, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Plt Staf ahli bidang Ekonomi dan pembangunan Setda Tanjabbar.
5. Encep Jarkasih, selain menjabat sebagai Kepala Inspektorat, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Plt Kaban Kesbangpol Tanjabbar.
6. Johan Hendry Bororing, selain menjabat sebagai Kabag Prokopim SetdaTanjabbar, yang bersangkutan juga menjabat sebagai Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Tanjabbar.
“Capaian indeks reformasi birokrasi Pemkab Tanjab Barat tahun 2024 yang menyentuh angka 71,88 (kategori sangat baik) dan nilai SAKIP 64,68 (predikat baik). itu hanya sebuah angka, apakah menjelma jadi pelayanan nyata di kantor camat, di rumah sakit daerah, di sekolah, dan di desa?” Ungkap Pengamat dan pemerhati kebijakan pemerintahan, Syarifuddin.
Menurutnya, semua dapat diciptakan oleh angka baik itu angka dengan harga atau angka tanpa harga tapi kinerja adalah bukti nyata selama bertumpuknya keluhan terhadap pelayanan selama itu capaian pada indek angka yang menyebutkan predikat dapat dinilai apakah sesuai dengan pengaplikasian.
“Contoh, Seorang narapidana bisa dan dapat mencapai penilaian berkelakuan baik didalam tahanan sementara dia terpidana, Ironi bukan ?” Tukasnya. (Red**)













