Kualatungkal – jurnalbidas.com. Lelang pekerjaan yang menggunakan dana APBD TA. 2025 Kab. Tanjab Barat dinilai sepi peminat, ini dapat dilihat dari beberapa peserta yang mendaftar di beberapa lelang pekerjaan hanya terdapat 1 perusahaan yang memasukkan dokumen penawaran, seperti pekerjaan ‘Pembangunan dan Penataan Drainase Kota Kuala Tungkal -Tahap I’.
Pekerjaan dengan nilai HPS 12 Miliyar ini ditawar oleh satu – satunya perusahaan dari 21 perusahaan yang mendaftar, yakni CV. KEINA KARYA UTAMA dengan harga penawaran Rp. 11.903.887.188,24 dengan harga terkoreksi Rp. 11.903.887.188,24.
Begitu sepinya peminat, bahkan harga negosiasi yang dilakukan panitia lelang hanya ± 1 juta dari harga penawaran yang ditawar oleh CV. KEINA KARYA UTAMA dari harga penawaran semula Rp. 11.903.887.188,24. menjadi sebesar Rp. 11.902.777.000,00.
Rendahnya peminat dalam lelang pekerjaan di Kab. Tanjab Barat tentu menjadi momok tersendiri atas resapan APBD TA 2025 terkait belanja fisik daerah, meski berbanding terbalik dari kenyataan setiap lelang pekerjaan yang selesai tetap memiliki pemenang dengan penawar tunggal, bahkan yang lebih mengherankan lelang pekerjaan Pembangunan Gedung Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kab. Tanjab Barat senilai 12 Miliyar yang telah dibatalkan juga memiliki satu penawar tunggal dari 26 peserta yang mendaftar.
Ketua Pokja 4 Reza Fahlevi membenarkan bahwa perusahaan yang menawar untuk tender kegiatan proyek drainase tahap I itu hanya satu perusahaan yang melakukan penawaran.
“Tidak masalah hanya satu yang perusahaan yang menawar, kalau untuk konsultan tidak boleh hanya satu,” Ujarnya
Reza juga membantah bahwa tender dikondisikan atau pun diatur untuk memenangkan perusahaan tertentu.
“Kita sifatnya terbuka siapa saja perusahaan boleh menawar proyek yang ditender kan melalui LPSE, kalau pun hanya satu perusahaan bukan kuasa kami untuk menentukan batasan perusahaan yang menawar lelang,” tukasnya.(red)